Seminar

Seminar Bersama dalam Rangka Memperingati HUT ke-50 SMA Negeri 2 Nganjuk

Dirioensos Densus 88 Alumni SMA Negeri 2 Nganjuk tentang Radikalisme

Pada tanggal 15 Januari 2024 diselenggarakan seminar tentang radikalisme di SMA Negeri 2 Nganjuk. Seminar terkait radikalisme tersebut dibahas langsung bersama ahlinya dari densus 88 yaitu Brigjen Arif Makhfudiharto yang akrab dipanggil Brigjen Arif. Acara seminar tersebut merupakan salah satu rangkaian acara HUT SMA Negeri 2 Nganjuk yang bertepatan pada tanggal 17 Januari 2024. Seminar tersebut dianggap penting diselenggarakan karena edukasi tentang radikalisme sangat penting terutama bagi remaja dan pembicaranya juga merupakan alumni SMA Negeri 2 Nganjuk. Pada acara seminar, brigjen Arif tidak datang sendirian. Ia ditemani oleh istri tercinta dan pembicara lain yaitu Gus Ulil yang akan menambahkan materi radikalisme dari sudut pandang agama dan Omar Patek yang pernah terjerat kasus radikal.

Seminar berlangsung dengan seru dan menyenangkan karena materi radikalisme tidak hanya dibahas dari sudut pandang densus 88 saja tetapi juga dari sudut pandang agama dan mantan tersangka terorisme. Awalnya Brigjen Arif menjelaskan apa saja 4 pilar kebangsaan yang harus kita terapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dimana 4 pilar tersebut merupakan dasar yang dapat menjadi pedoman dan pegangan kuat agar tak mudah terjerat kasus terorisme terutama siswa SMA Negeri 2 Nganjuk sebagai remaja yang masih sangat awam dengan radikalisme. Kemudian juga dijelaskan kasus radikal yang pernah menjerat salah satu tamu undangan bernama Omar Patek yang sebenarnya merupakan murid berprestasi selama ia menduduki bangku SMA. Omar Patek akhirnya terjerat kasus radikal akibat iming-iming belajar agama lebih dalam dari guru agama nya ketika Omar Patek mencari pekerjaan di negara tetangga, Malaysia tepatnya saat Omar Patek mencari siraman rohani melalui suatu kajian di daerahnya ia bekerja.

Kepolosan Omar Patek tentang radikalisme waktu itu menghantarkannya ke gerbang radikalisme. Melalui kisahnya, Omar Patek memberi pesan kepada siswa SMA Negeri 2 Nganjuk untuk jangan mudah percaya dengan orang tak dikenal dan mencari acara kajian yang benar dengan teliti. Tak selesai disitu, materi radikalisme juga dibahas oleh tamu undangan terakhir bernama Gus Ulil dari sudut pandang agama. Gus Ulil menyebutkan bahwa terorisme merupakan kesalahan karena kekerasan yang dilakukan kepada muslim di bagian negara lain  tidak perlu dibalas dengan kekerasan melalui aksi terorisme dan pancasila adalah ideologi yang sudah sesuai dengan agama islam yang setiap sila nya dapat dibuktikan dengan ayat Al-Qur'an. Sehingga permasalahan kenegaraan seperti radikalisme tetap dikembalikan lagi ke pancasila yang sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia. Maka dari itu, ayo kita terapkan setiap sila pancasila dengan saksama.

Dekan Universitas Brawijaya 

Seminar motivasi siswa diadakan dalam rangka memperingati HUT SMA Negeri 2 Nganjuk yang ke-50,SMA Negeri 2 Nganjuk mengadakan Seminar motivasi siswa dengan narasumber langsung dari seniornya di adakan di Aula Graha Adyatama SMA Negeri 2 Nganjuk.Pada hari Selasa 16 Januari 2024.

Turut hadir dalam acara tersebut yaitu Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Nganjuk, Dr. Rita Amalisa, Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med, SpA(K),dan Bapak/Ibu guru SMA Negeri 2 Nganjuk,seluruh siswa kelas X,XI,XII SMA Negeri 2 Nganjuk.

Acara tersebut diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, sambutan dari kepala sekolah SMA Negeri Nganjuk Dr. Rita Amalisa dan dilanjutkan seminar motivasi.

Dalam sambutannya, Rita Amalisa selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Nganjuk menyampaikan, bahwa kegiatan ini adalah sebuah rangkaian dari kegiatan besar SMA Negeri 2 Nganjuk yaitu HUT SMA Negeri 2 Nganjuk yang ke-50 tahun.

Budaya positif yang kami tanam, ucap Rita lebih lanjut, bisa dilakukan oleh siapapun yang memimpin di sekolah ini, budaya postifnya adalah disiplin, kerja keras, belajar terus dan prestasinya terus terjaga dan meningkat.

Dr. dr. Wisnu Barlianto, M.Si.Med, SpA(K), sebagai Narasumber dalam Seminar ia mengatakan, bahwa ini adalah kewajiban untuk menceritakan tentang pengalaman hidupnya untuk generasi muda siswa siswi agar dapat memotivasi dan mendorong tekad agar berani, disiplin,kerja keras,pantang menyerah seluruh siswa kelas X,XI,XII SMA Negeri 2 Nganjuk.